Saturday, January 5, 2013

Route & Router


Routed dan Routing Protocol

Routing IP

Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu  network ke  network lain menggunakan router-router. Sebuah  routing  protocol digunakan  oleh  router  untuk  secara  dinamis menemukan semua network di sebuah internetwork, dan memastikan bahwa semua router memiliki  routing table yang sama. Pada dasarnya sebuah  routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.


Setelah semua router mengetahui tentang semua  network, sebuah  routed protokol dapat digunakan untuk mengirimkan data user (paket) melalui jaringan yang sudah ada. Routed protokol ditugaskan ke sebuah inteface dan menentukan metode pengiriman paket. Contoh dari routed protokol adalah IP dan IPX.
Dasar – dasar routing

Setelah  kita  menciptakan  sebuah  internetwork  dengan  mengkoneksikan WAN dan LAN ke sebuah router, kita akan perlu untuk mengkonfigurasi alamat network logikal, seperti alamat IP, untuk semua  host pada  internetwork sehingga mereka dapat berkomunikasi melalui internetwork tersebut.  Istilah  routing digunakan  untuk  proses  pengambilan  sebuah  paket  dari sebuah alat dan mengirimkannya melalui  network ke alat lain di sebuah  network yang berbeda. Router tidak peduli atau tidak memperhatikan tentang host, router hanya memperlihatkan tentang network dan jalur terbaik ke setiap network. Alamat network logikal dari  host  tujuan digunakan untuk menyampaikan paket ke sebuah network melalui sebuah network yang routed (network yang terhubung ke satu atau beberapa  network melalui satu atau beberapa  route), kemudian alamat hardware dari host digunakan untuk mengirimkan paket dari router ke host tujuan yang benar.

Jika network  kita  tidak  memiliki  router,  maka  jelas  kita  tidak  melakukan routing. Router  routing lalu lintas data ke semua network di internetwork.

Agar kita bisa melakukan  routing  paket, sebuah router harus mengetahui paling sedikit hal-hal berikut :
• Alamat tujuan
• Router-router  tetangga  (neighbor  routers.
• Route yang mungkin ke semua network remote
• Route terbaik untuk setiap network remote.
• Bagaimana menjaga dan memverifikasi informasi routing.

Router mempelajari tentang network-network remote dari router-router tetangga atau dari seorang  administrator. Router kemudian akan membuat sebuah  routing table yang  menggambarkan  bagaimana  menemukan  network-network remote.  Jika sebuah network terhubung secara langsung maka router sudah tahu bagaiamana menghubungi  network  itu. Jika sebuah  network tidak terhubung secara langsung router  harus  mempelajari  bagaimana  cara  mencapai  network   remote tersebut dengan  dua  cara  menggunakan  routing statis,  yang  berarti  seseorang  harus mengetikkan dengan tangan tentang semua lokasi  network ke routing table atau melalui apa yang disebut routing dinamis.

Pada  routing dinamis  sebuah  protokol  pada  satu  router  berkomunikasi  dengan protokol yang sama yang bekerja di router tetangga. Router kemudian akan saling melakukan update tentang semua network yang mereka ketahui dan menempatkan informasi tersebut ke routing table. Jika suatu perubahan terjadi di  network, maka protokol  routing  dinamis  secara  otomatis  akan  memberitahukan  semua  router tentang apa yang terjadi. Jika routing statis digunakan, maka seorang administrator bertanggung  jawab  untuk melakukan  update  semua perubahan  tersebut, secara manual ke semua router. Biasanya, pada sebuah  network yang besar digunakan sebuah kombinasi dari routing dinamis dan routing statis.

Routing Statis

Routing statis terjadi jika kita secara manual menambah route-route di routing table dari setiap router. 

Routing statis memiliki keuntungan-keuntungan berikut :
• Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router, yang berarti kita mungkin  dapat  membeli  router  yang  lebih  murah  daripada  jika  kita menggunakan routing dinamis.
• Tidak ada  bandwidth yang  digunakan  di  antara router,  yang  berarti kita mungkin dapat menghemat uang untuk link WAN
• Routing statis menambah keamanan, karena  administrator dapat memilih untuk mengizinkan akses routing ke network tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut :
• Administrator harus benar-benar memahami internetworking dan bagaimana setiap  router  dihubungkan  untuk  dapat  mengkonfigurasi  router  dengan benar.
• Jika  sebuah  network  ditambahkan  ke  internetwork,  administrator harus menambahkan sebuah route ke semua router secara manual.
• Routing statis  tidak  sesuai  untuk  network-network yang  besar  karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Berikut ini adalah  syntax perintah yang kita gunakan untuk menambah sebuah route statis ke sebuah routing table :
Ip route [destination_network] [mask] [next-hop_address or exit interface]  [admistrative_distance] [permanent]

Daftar ini menggambarkan setiap perintah dalam string:
Ip route  Perintah ini digunakan untuk menciptakan routing statis.
Destination_address  Network yang kita tempatkan di routing table.
Mask  Subnet mask yang digunakan di network.
Next-hop_address  Alamat dari router di hop berikutnya (next-hop) yang akan menerima  paket  dan  meneruskannya  ke  network  remote.  Alamat  next-hop address adalah sebuah interface router yang berada disebuah  network yang terhubung  secara langsung.  Kita harus mampu melakukan  ping ke  interface router ini sebelum kita menambahkan route. Jika kita mengetikkan alamat di hop berikutnya yang salah, atau  interface ke router sedang mati, route statis akan muncul di konfigurasi router, tetapi tidak di routing table.
Exit  interface   Kita  dapat  menggunakan  ini  untuk  menggantikan  nexthop_address jika  kita menginginkannya,  tetapi  ini hanya  dapat diterapkan  di sebuah link point-to-point, seperti sebuah WAN. Perintah ini tidak akan bekerja pada sebuah LAN seperti Ethernet.
Administrative_distance   Secara  default,  route statis  memiliki  sebuah administrative  distance  (jarak  administrasi)  1  (atau  bahkan  0  jika  kita menggunakan sebuah exit interface dibandingkan sebuah alamat next-hop). Kita dapat  mengubah  nilai  default dengan  menambahkan  apa  yang  disebut administrative weight (bobot administrasi) pada akhir dari perintah ini.
Permanent   jika  interface dimatikan  (shut  down),  atau  router  tidak  dapat berkomunikasi ke router hop berikutnya, secara otomatis route akan dibuang dari routing  table.  Pilihan  permanent akan  membuat  entri  route ini  tetap  ada  di routing table meski apa pun yang terjadi.

Routing Default

Kita menggunakan routing default untuk mengirimkan paket-paket ke sebuah network tujuan  yang  remote yang  tidak  ada  di  routing  table,  ke  router  hop berikutnya.  Kita  hanya  dapat  menggunakan  routing  default pada  networknetwork stub yaitu network yang hanya memiliki satu jalur keluar (exit path) dari network itu.

Untuk mengkonfigurasikan sebuah route default, kita menggunakan wildcard di alamat network dan lokasi mask dari sebuah route statis. Bahkan sebenarnya,  kita  dapat  menganggap  sebuah  route  default sebagai  route statis  yang menggunakan wildcard daripada informasi network dan mask.

Berikut ini adalah  syntax perintah yang kita gunakan untuk menambah sebuah route default ke sebuah routing table :
Ip route  0.0.0.0  0.0.0.0  [next-hop_address]

Semua router Cisco adalah router yang classfull, yang berarti bahwa router Cisco mengharapkan sebuah  subnet mask default pada setiap  interface  dari router. Ketika sebuah router menerima sebuah paket untuk subnet tujuan yang tidak tercantum di  routing table, router akan membuang paket secara  default.
Jika  kita  menggunakan  routing  default,  kita  harus menggunakan  perintah  ip classless karena mungkin saja tidak ada subnet remote tercatat di routing table.

Router Dinamis

Routing dinamis  adalah  ketika  routing protokol  digunakan  untuk  menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia akan membebani dalam hal proses proses di CPU router dan pengguna bandwidth dari link jaringan. Sebuah routing protokol  mendefinisikan  kumpulan  peraturan  yang  digunakan  oleh  router  ketika router  berkomunikasi  tentang  informasi  routing dengan  router-router  yang bertetangga.

Terdapat dua jenis routing protokol yang digunakan di internetwork: internet gateway protocol (IGP)  dan  exterior  gateway  protocol  (EGP).  IGP  digunakan  untuk melakukan  pertukaran  informasi  routing dengan  router-router  yang  berada  di autonomous system (AS) yang sama. Sebuah AS adalah sekumpulan network yang berada  dibawah  sebuah  domain administrasi  yang  sama,  yang  pada  dasarnya berarti semua router yang berbagi informasi routing table yang sama adalah berada di  AS  yang  sama.  Sedangkan  EGP  digunakan  untuk  berkomunikasi  antar-AS.  Sebuah contoh EGP adalah Border Gateway Protocol (BGP)

Administative Distance (disingkat AD) digunakan untuk mengukur apa yang disebut trustworthiness (ke-dapat-dipercaya-an)  dari informasi  routing yang  diterima oleh sebuah router dari router tetangga. Sebuah administrative distance adalah sebuah bilangan bulat dari 0 sampai 255, dimana 0 adalah yang paling dapat dipercaya dan 225 berarti tidak akan lalu lintas data yang akan melalui route ini.

Jika sebuah router menerima dua update mengenai network yang sama, maka hal pertama yang dicek oleh router adalah AD. Jika satu dari route yang di-advertised  (diumumkan oleh router lain) memiliki AD yang lebih rendah dari yang lain, maka route dengan AD terendah tersebut akan ditempatkan di routing table.  Jika kedua route yang di-advertised memiliki AD yang sama, maka yang disebut metrics dari routing protokol(misalnya jumlah hop atau bandwidth dari sambungan)  akan digunakan untuk menemukan jalur terbaik ke network remote. Router yang diadvertised dengan metrics terendah akan ditempatkan di routing table. Tetapi jika kedua  route  memiliki  AD  dan  metric  yang  sama,  maka routing protokol  akan melakukan  load-balance (pengimbangan beban) ke  network remote  (yang berarti router akan mengirimkan paket melalui kedua link yang memiliki AD dan metric yang sama tersebut).

Jika sebuah network terhubung secara langsung, router akan selalu menggunakan interface  yang  terhubung  ke  network itu.  Jika  seorang  administrator mengkonfigurasikan sebuah route statis, router akan lebih mempercayai route statis tersebut  dibandingkan  route  dinamis  yang  dipelajari  dari  router  lain.  Kita  dapat mengubah  administrative distance dari  route statis tetapi secara  default mereka memiliki AD 1.

Jika anda memiliki sebuah  route statis,  route yang  diumumkan oleh RIP  (RIP-advertised route), dan sebuah route  yang diumumkan oleh IGRP (IGRPadvertised route), maka secara  default router akan selalu menggunakan route statis kecuali jika kita mengubah AD dari route statis tersebut.

Terdapat tiga class routing protokol :
Distance Vector  Protokol Distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote dengan menilai jarak. Setiap kali sebuah paket melalui sebuah router disebut sebagai sebuah  hop.  Route dengan hop yang paling sedikit ke network yang  dituju  akan  menjadi  route terbaik.  Vektor  menunjukan  arah  (direction) ke network remote. Baik RIP dan IGRP adalah routing protokol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirimkan semua routing table ke router-router tetangga yang terhubung secara langsung.

Link state    Pada protokol link-state atau yang juga disebut protokol shortestpath-first setiap router akan menciptakan tiga buah tabel terpisah. Satu dari tabel ini mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara langsung.  Satu tabel lain menentukan topologi dari keseluruhan  internetwork, dan tabel yang  terakhir  digunakan  sebagai  routing  table.  Router  yang  link-state mengetahui lebih banyak tentang internetwork dibandingkan semua jenis routing protokol yang  distance-vector. OSPF adalah sebuah  routing protokol IP yang sepenuhnya link-state.  Protokol  link-state mengirimkan  update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di network.

Hybrid   Protokol  hybrid menggunakan aspek-aspek dari  routing protokol jenis distance-vector dan  routing protokol  jenis  link-state.  Sebagai  contoh  adalah EIGRP. Tidak ada cara tunggal untuk mengkonfigurasikan routing protokol untuk digunakan di semua bisnis atau pekerjaan. Mengkonfigurasikan routing protokol adalah hal yang harus kita lakukan secara kasus-per-kasus. Jika kita mengerti bagaimana  cara  kerja  routing protokol  yang  berbeda,  kita  dapat  membuat keputusan yang baik, kuat, dan yang benar-benar memenuhi kebutuhan semua orang di semua jenis bidang usaha.



Router

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork  untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Cara Kerja Router

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.





Sumber :

http://www.wikipedia.org/
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB, Andrew Tiade ST