Saturday, December 1, 2012

Jaringan Komputer - II. Konsep Referensi OSI

Konsep Referensi OSI
  1. Definisi OSI Layer
  2. Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

    Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
    Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
    Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
    Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
    Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
    Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
    OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
  3. Layer OSI
    Model OSI – Mengirim pesan dari satu jaringan ke jaringan yang lain merupakan proses yang sangat kompleks. Model OSI ini merupakan metoda yang paling luas digunakan untuk menjelaskan komunikasi jaringan.
    Model OSI membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer.




    1. Layer 7: Application Layer
    2. Layer 6: Presentation Layer
    3. Layer 5: Session Layer
    4. Layer 4: Transport layer
    5. Layer 3: Network layer
    6. Layer 2: Data link layer
    7. Layer 1: Physical layer



    Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa di list pada urutan terakhir dibagian bawah untuk menekankan bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-2 layer OSI dan kita coba analogikan dengan konsep sederhana dari kehidupan kita.


    Layer 7: Layer Application
    Layer Application mendefinisikan interface dan layanan komunikasi antara software-software yang berkomunikasi. Layer Application menjelaskan aturan-aturan sebagai berikut:

    • Penyediaan network services
    • Penawaran – pengiklanan network services
    • Pengaksesan network services
    Contoh berikut adalah protocol yang mengimplementasikan aturan layer Application.
    • Netware’s services advertising protocol (SAP)
    • TCP/IP Network File System (NFS)
    • TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW browser
    • Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message.


    Layer 6: Layer Presentation
    Layer presentation adalah layer dimana tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Layer Presentation menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:

    • Penterjemahan Data
    • Enkripsi dan kompresi data
    Protocol berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan layer Presentation
    • Netware Core Protocol (NCP)
    • AppleTalk Filing Protocol (AFP)
    • JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI
    Misal mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara WIndows mempunyai format data ASCII. Tugas layer Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda ini sehingga bisa saling berkomunikasi.


    Layer 5: Layer Session
    Session layer ini mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan (disebut session). Hal ini termasuk dalam kendali dan manajemen dari berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi bisa di notifikasi jika beberapa message telah lengkap. Layer ke lima Session menspesifikasikan aturan-aturan berikut:

    • Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti
    • Membuat; mengelola; dan melepas koneksi
    Yang berikut adalah protocol yang mengimplementasikan layer session model OSI:
    • Netware’s Servise Advertising Protocol (SAP)
    • TCP/IP remote procedure call (RPC)
    • SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP
    Contoh sederhana analoginya adalah operator telpon. Jika anda mau menelpon suatu nomor sementara anda tidak tahu nomornya, maka anda bisa bertanya kepada operator. Layer session ini analoginya sebagai operator telpon.


    Layer 4: layer Transport
    Transport layer berfokus pada issue yang berhubungan dengan pengiriman data kepada komputer lain seperti error recovery, segmentasi dari blok data dari aplikasi yang besar kedalam potongan kecil untuk di kirim, dan pada sisi komputer penerima potongan-potongan tersebut disusun kembali.

    Layer OSI ke 4 ini menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:
    • Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya
    • Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima
    • Menjamin kehandalan, pengiriman pesan bebas error
    Contoh berikut adalah protocol-2 yg mengimplementasikan aturan layer transport
    • Netware’s Sequence Packet Exchange (SPX) protocol
    • TCP/IP’s Transmision Control Protocol (TCP)
    • TCP/IP’s Domain Name System (DNS)
    Analogi dari layer transport ini seperti penyedia jasa pengiriman paket, missal Tiki atau Fedex. Tiki atau Fedex bertanggung jawab penuh untuk sampainya paket ke alamat tujuan dan paket dalam keadaan utuh tanpa cacat. Seperti juga ISP, kalau kita ketikkan WWW.dotkom.com maka ISP akan menterjemahkan kedalam address tujuan.


    Layer ke 3: Layer Network
    Layer Network dari model OSI ini mendefinisikan pengiriman paket dari ujung-ke-ujung. Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana route dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim.
    Layer Network menspesifikasikan aturan untuk yang berikut:

    • Data routing antar banyak jaringan
    • Frakmentasi dan membentuk ulang data
    • Identifikasi segmen kabel jaringan
    Protocol berikut menerapkan aturan layer Network
    • Netware’s Internetwork Packet Exchange (IPX) Protocol
    • TCP/IP’s Internet Protocol (IP); AppleTalk DDP
    Analogi dari layer ini tugasnya mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu, tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. Layer ini sangat penting dalam jaringan yang kompleks, dimana layer Network mengirim data paket ke jaringan logical. Router berfungsi pada layer ini.


    Layer ke 2: Data link layer
    Layer Data link menspesifikasikan aturan berikut:

    • Koordinasi bits kedalam kelompok-2 logical dari suatu informasi
    • Deteksi dan terkadang koreksi error
    • Mengendalikan aliran data
    • Identifikasi piranti jaringan
    Protocol berikut mengimplementasikan Data link layer:
    • Netware’s Link Support layer (LSL)
    • Asynchronouse Transfer Mode (ATM)
    • IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Relay, PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2
    Analogi data link ini seperti surat tercatat yang dikirm pada alamat rumah dan dijamin sampai dengan adanya resi yang ditandatangani penerima. Layer ini mengidentifikasi address yang sesungguhnya dari suatu piranti.


    Layer ke 1: Layer Physical
    Layer Physical dari model OSI ini berhubungan dengan karakteristik dari media transmisi. Contoh spesifikasi dari konektor, pin, pemakaian pin, arus listrik, encoding dan modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari layer Physical ini melibatkan banyak spesifikasi. Layer ini menspesifikasikan aturan-2 berikut:

    • Struktur fisik suatu jaringan missal bentuk konektor dan aturan pin pada konektor kabel RJ-45. Ethernet dan standard 802.3 mendefinisikan pemakaian dari kabel pin ke 1,2,3 dan 6 yang dipakai dalam kabel Cat 5 dengan konektor Rj-45 untuk koneksi Ethernet.
    • Aturan mekanis dan elektris dalam pemakaian medium transmisi
    • Protocol Ethernet seperti IBM Token ring; AppleTalk
    • Fiber Distributed Data Interface (FDDI) EIA / TIA-232; V.35, EIA/TIA-449, RJ-45, Ethernet, 802.3, 802.5, B8ZS
    • Sinkronisasi sinyal-2 elektrik melalui jaringan
    • Encoding data secara electronic


    Daftar Pustaka :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
    http://technorody.wordpress.com
    http://www.sysneta.com